AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT GARCINIA MANGOSTANA L. PADA VARIASI SUHU PENGERINGAN

Kulit buah G. Mangostana kaya akan senyawa antioksidan yang dapat menghambat radikal bebas. Terdapat hubungan antara pemanasan dan aktivitas antioksidan suatu bahan alam, dikarenakan pengaruhnya terhadap komposisi senyawa bioaktif antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh suhu pengeringan terhadap aktivitas antioksidan kulit buah G. Mangostana. Pengeringan dilakukan pada suhu 30, 60 dan 900C selama 72 jam. Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dan hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dua arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengeringan berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan kulit buah G. Mangostana (P < 0,05). Kulit buah G. Mangostana perlakuan terbaik adalah pengeringan pada suhu 300C. Dengan nilai IC50 20,349 µg/mL

KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENANAMKAN ‎KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK

Karakter religius adalah karakter yang perlu dikuatkan salah satunya dengan cara penanaman karakter religius di madrasah. Terdapat fenomena yang menarik untuk diteliti yaitu kepala Madrasah Aliyah Ar-Raudloh telah melaksanakan beberapa program penanaman karakter religius yang terbilang madrasah ini cukup muda yakni berdiri pada tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, 1) latar alamiah MA Ar-Raudloh; 2) mengetahui gaya kepemimpinan kepala MA Ar-Raudloh dalam menanamkan karakter religius peserta didik; 3) mengetahui program penanaman karakter religius; 4) mengetahui hasil dari program penanaman karakter religius. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik wawancara, observasi, dan menyalin dokumen. Sedangkan dalam menganalisis data yang digunakan adalah analisis dengan penafsiran data. Uji absah data dilakukan dengan ketekunan pengamatan, triangulasi, pemeriksaan teman sejawat, analisis kasus negatif, kecukupan referensi, pengecekan anggota serta uraian rinci. Berdasarkan hasil penelitian, Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Menanamkan Karakter Religius di Madrasah Aliyah Ar-Raudloh adalah pertama, sejalan dengan visi madrasah yaitu adanya program madrasah dalam meningkatkan karakter religius dan program keahlian seperti multimedia, tata busana dan usahawan. Kedua, rasa keterpanggilan dan keanggotaan dapat tercerminkan dari seluruh lapisan madrasah yang mengikuti pula program penanaman karakter layaknya peserta didik. Ketiga, komitmen organisasi yaitu dapat menerima sanksi atas pelanggaran yang dilakukan baik itu oleh peserta didik maupun seluruh staf madrasah.  Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan sebagian kecil contoh pengaruh dari program-program madrasah terhadap gaya kepemimpinan kepala madrasah. Khususnya mengenai kepemimpinan dengan tipe spiritual yang membawa dimensi keduniawian kepada dimensi spiritual kata (keilahian).

Kepemimpinan kepala Madrasah dalam menanamkan karakter religius peserta didik: Penelitian di Madrasah Aliyah Ar-Raudloh Cileunyi Kabupaten Bandung

INDONESIA : Gaya kepimpinan kepala madrasah ditentukan oleh kepribadian dan karakter dari seorang pemimpin dan menentukan kepribadian peserta didik selama berjalannya proses pendidikan. Karakter religius adalah karakter yang perlu dikuatkan salah satunya dengan cara penanaman karakter religius. Terdapat fenomena yang menarik untuk diteliti yaitu kepala Madrasah Aliyah Ar-Raudloh telah melaksanakan beberapa program penanaman karakter religius yang terbilang madrasah ini cukup muda yakni berdiri pada tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, 1) latar alamiah MA Ar-Raudloh; 2) mengetahui gaya kepemimpinan kepala MA Ar-Raudloh dalam menanamkan karakter religius peserta didik; 3) mengetahui program penanaman karakter religius yang telah dijalankan; 4) mengetahui hasil dari program penanaman karakter religius. Penelitian ini berangkat dari pemikiran bahwa kepemimpinan spiritual menurut Fry (2005) dapat terlaksana dengan baik apabila memiliki tiga dimensi. Pertama, unsurnya adalah nilai, sikap, dan perilaku pemimpin didalamnya terdapat visi, keyakinan, dan cinta altruistik. Kedua, adalah spiritual survival didalamnya terdapat keterpanggilan dan keanggotaan. Ketiga, adalah komitmen organisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik wawancara, observasi, dan menyalin dokumen. Sedangkan dalam menganalisis data yang digunakan adalah analisis dengan penafsiran data. Uji absah data dilakukan dengan ketekunan pengamatan, triangulasi, pemeriksaan teman sejawat, analisis kasus negatif, kecukupan referensi, pengecekan anggota serta uraian rinci. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Menanamkan Karakter Religius di Madrasah Aliyah Ar-Raudloh adalah pertama, sejalan dengan visi madrasah yaitu adanya program madrasah dalam meningkatkan karakter religius dan program keahlian seperti multimedia, tata busana dan usahawan. Memiliki keyakinan yang kuat terlihat dari program madrasah yang terlaksana secara baik meski baru meluluskan dua alumni. Kedua, rasa keterpanggilan dan keanggotaan dapat tercerminkan dari seluruh lapisan madrasah yang mengikuti pula program penanaman karakter layaknya peserta didik. Ketiga, komitmen organisasi yaitu dapat menerima sanksi atas pelanggaran yang dilakukan baik itu oleh peserta didik maupun seluruh staf madrasah. ENGLISH : The style of leadership of the head of madrasa is determined by the personality and character of a leader and it determines the personality of the students during the course of the educational process. Religious character is a character that needs to be strengthened because all the characters contained in human beings are based on religious character first, one of them is by planting religious characters through character-planting programs that are initiated by the principal's spiritual leadership style. There is an interesting phenomenon to examine, namely the head of Madrasah Aliyah Ar-Raudloh that has implemented a number of religious character planting programs which are fairly young, which was established in 2014. The purpose of this study is to find out, 1) the natural background of MA Ar-Raudloh; 2) knowing the leadership style of the head of MA Ar-Raudloh in instilling the religious character of students; 3) knowing the program for planting religious characters that have been carried out; 4) knowing the results of the program of planting religious characters. Spiritual leadership according to Fry (2005) can be implemented well if it has three dimensions. First, the elements are the values, attitudes, and behavior of leaders in which there is vision, belief, and altruistic love. Second, spiritual survival includes calling and membership. Third, is organizational commitment. The method used in this research is descriptive-qualitative method. Data collection techniques are carried out by interviewing, observing, and copying documents. Whereas in analyzing the data used is analysis with data interpretation. Validation of data was carried out with persistence of observation, triangulation, peer examination, negative case analysis, adequacy of references, member checking and detailed descriptions. Based on the results of the research, it can be concluded that the leadership of the head of madrasa in embedding religious characters in madrasa Aliyah Ar-Raudloh is a spiritual leadership style seen from several programs implemented. The program starts from familiarizing students with prayers in congregation, murajaah Al-Quran, Mufrodat learning, fasting Monday and Thursday and new programs that have been implemented, namely Mabit, Baksos and pesantren kilat. The results of this character planting can be seen from changes to students such as being accustomed to praying in congregation, diligently reading the Koran, dressing according to the rules and always being disciplined

PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE MAHASISWA BAHASA JEPANG UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA PADA APLIKASI HELLOTALK

AbstractThis research is about code switching and code mixing between Japanese students at the State University ofSurabaya and Japanese peoples by on social media, hellotalk. With the background of the participants nativelanguage being different, and the participants are bilingual, this led to the occurrence of code switching and codemixing events in the communication that occurred in the hellotalk application. In this research, it will describethe forms of code switching and code mixing that founded, as well as describe the factors that cause codeswitching and code mixing events to occur. Qualitative descriptive approach is used in this research. The sourceof the data is taken from social media, hellotalk application. From this research obtained 6 data used. From datathat have been researched, it is found that from 6 data there are 12 sentences on code switching, and from 3 datathere are 6 sentences on code mixing. On data 1 sentence (2), (3), and (4) is a form between-sentetial codeswitching, and on data 3 sentence (2) is a form intra-sentetial code switching. All of code switching type wasfounded is a type of external code switching. And all of code mixing type was founded is a type of outer codemixing. The causes of code switching and code mixing are seen from the factor of who is speaking, to whomhe/she is speaking, what language is used, changes in the topic of conversation, the intent and purpose of theconversation. But what distinguishes the cause od code switching and code mixing is the presence or absence ofthe speaker’s intention when communicating.Keyword : Code switching, Code mixing, Social Media, Hellotalk要旨本研究は、スラバヤ国立大学の学生と日本人の間のソーシャルメディアの hellotalk によるコードスイッチングとコードミキシングに関かんするものである。参加者の背景はいけいも異なる母語だしバイリンガルので、これにより hellotalk アプリケーションで発生した通信つうしんでコードスイッチングとコードミキシングが発生した。本研究はコードスイッチングとコードスイッチングの形式けいしき、およびそれを引き起こす原因について説明する。本研究では定性的ていせいてきな方法を使用している。この調査のデータは hellotalk アプリケーションから取り集めした。本研究では 6 つデータからコードスイッチングに関する 12 の文があり、3つのデータからコードスイッチングに関する 6 つの文があることがわかる。データ 1 の文(2)、(3)、および(4)は、between-sentetial code switching の形式であり、データ 3 の文(2)は、intra-sentetial codeswitching の形式であり。このデータは全部コードスイッチングについてで 6 つ見つかり、コードミキシングについて 4 つ見つかった。研究で見つかったコードスイッチングは全部 external code switchingタイプである。すると、見つけたコードミキシングは全部 outer code mixing タイプである。コードスイッチングとコードミキシングを引き起こす原因は誰が話しているか、誰と話しているか、どの言語が使用されているのか、トピックの変更、会話の目的である。しかし、コードスイッチングとコードミキシングの原因を区別するのはコミュニケーション時の話者の意図の有無である。キ ー ワ ー ド : コ ー ド ス イ ッ チ ン グ 、 コ ー ド ミ キ シ ン グ 、 ソ ー シ ャ ル メ デ ィ ア 、 Hellotal

Optimalisasi filtrasi masker kain dengan filter cartridge dari limbah sabut kelapa untuk mewujudkan sustainable development goals 2030

COVID-19 sudah menginfeksi ratusan ribu orang dari berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, WHO telah mengumumkan bahwa COVID-19 dapat menyebar melalui udara (airbone). Pemerintah telah melarang penggunaan masker kain jenis scuba dan buff bagi masyarakat, mengingat ukuran pori-pori yang besar dan tingkat filtrasi hanya 0-5% yang tidak efektif menyaring partikel seukuran virus COVID-19 yang berukuran 120-160 nm. Badan Standar Nasional (BSN) telah merilis standardisasi untuk masker kain sehingga tidak sembarang bahan dapat digunakan. Penggunaan masker kain sebenarnya menjadi alternatif terakhir karena langkanya masker medis. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi untuk meningkatkan keefektifan filtrasi pada masker kain melalui filter cartridge nanoselulosa. Filter cartridge berbentuk lembaran dan didesain untuk menggantikan fungsi tisu di dalam masker kain. Sabut kelapa adalah salah satu limbah yang banyak mengandung selulosa sekitar 54% dan masih kurang optimal dalam pemanfaatannya. Maka dari itu, sabut kelapa dapat dimanfaatkan sebagai filter cartridge nanoselulosa. Ada 3 tahapan besar untuk membuat nanoselulosa yaitu perlakuan asam, pemutihan, dan homogenisasi. Fiber nanoselulosa nantinya akan diubah menjadi lembaran dengan tekstur mirip kertas dengan metode fiber spinning techniques. Tujuan dari pembuatan filter cartridge adalah untuk mengoptimalkan filtrasi pada masker kain sehingga kemungkinan untuk tertular COVID-19 rendah. Selain itu, filter cartridge memerhatikan breathability yaitu cara agar seseorang tetap nyaman bernafas saat menggunakannya. Inovasi filter cartridge diharapkan dapat mendukung tercapainya salah satu program SDGs poin ketiga mengenai kehidupan sehat dan sejahtera bagi seluruh masyarakat

CURATION AND MANAGEMENT OF CULTURAL HERITAGE THROUGH LIBRARIES

Libraries, museums and archives hold valuable collections in a variety of media, presenting a vast body of knowledge rooted in the history of human civilisation. These form the repository of the wisdom of great works by thinkers of past and the present. The holdings of these institutions are priceless heritage of the mankind as they preserve documents, ideas, and the oral and written records. To value the cultural heritage and to care for it as a treasure bequeathed to us by our ancestors is the major responsibility of libraries. The past records constitute a natural resource and are indispensable to the present generation as well as to the generations to come. Libraries preserve the documentary heritage resources for which they are primarily responsible. Any loss of such materials is simply irreplaceable. Therefore, preserving this intellectual, cultural heritage becomes not only the academic commitment but also the moral responsibility of the librarians/information scientists, who are in charge of these repositories. The high quality of the papers and the discussion represent the thinking and experience of experts in their particular fields. The contributed papers also relate to the methodology used in libraries in Asia to provide access to manuscripts and cultural heritage. The volume discusses best practices in Knowledge preservation and how to collaborate and preserve the culture. The book also deals with manuscript and archives issues in the digital era. The approach of this book is concise, comprehensively, covering all major aspects of preservation and conservation through libraries. The readership of the book is not just limited to library and information science professionals, but also for those involved in conservation, preservation, restoration or other related disciplines. The book will be useful for librarians, archivists and conservators. We thank the Sunan Kalijaga University, Special Libraries Association- Asian Chapter for their trust and their constant support, all the contributors for their submissions, the members of the Local and International Committee for their reviewing effort for making this publication possible

Implementasi Makerspace di Perpustakaan Kota Yogyakarta

This article presents about a work produced by a society, which aims to train skills and add creativity. Makerspace is one person's or group's activities in producing a work. Works created new works or can be either recycle materials you have available. Works created new works or can be either recycle materials you have available. The city library is one of the libraries that have leveraged makerspace as regular activity in filling the holiday for children. There were taught how to make unique items made of unused materials and also made paintings that were created together. Enthusiasm of children is very high, they are very happy and enjoy the activities. To that end the need for activities in the library to add makerspace knowledge and hone skills for children. At the same time it is important to add to the attractiveness of the child to come to the library

PERAN LAYANAN PUSPITA DALAM PENGEMBANGAN MINAT BACA MASYARAKAT KOTA YOGYAKARTA

Nowadays, library paradigm has been changed and developed. In the past, library was a place where it was attended by the society to access all of its facilities. However, library today tries to attend the society themselves. It means that library supposes to be able to fulfill their need by coming into areas which are away from the library building. Hence, one of the ways to reach the idea is by Puspita Motor Mobile Library. Puspita has been run long ago in Yogyakarta City. It is really helpful for those who stay away from the library. Puspita‟s existence is also useful to know the society involvement in the development of reading interest, which then becomes the discussion of this research. This research discusses about the role of Puspita Service in the Development of Yogyakarta Society Reading Interest. It aims to know the operation of Yogyakarta Library Puspita Service, and to know the change of the society after it‟s existance. The subjects of this research are 7 Yogayakarta City public figures, 6 children, and 3 librarians of Yogyakarta Library. Furthermore, the object of this research is the Puspita Motor Mobile Library. Besides, it also uses observation, interview, and documentation methods. The result of this research is to know the difference between the current Puspita Motor Mobile Library and the previous mobile library; to describe Yogyakarta society reading interest for those who are attended by Puspita Motor Mobile Library service; and to know the role dimension caused by Puspita service such as policy, strategic, and communication role. Puspita Motor Mobile Library service is one of government‟s efforts in the development of society reading interest. Thus, this service contributes to the more acknowledgeable and wide insight society, also it beneficial to increase children reading interest